Labels

Wednesday, June 29, 2016

Hujan

Derasnya membuat riuh
Wanginya membuat kenangan
Sudah lama
Kota ini menjadi saksi hidup
Bagaimana cinta kadang bisa menyakitkan
Hanya berawal dari pertemuan
Dan bagaimana cinta kadang bisa indah
Hanya berawal dari perpisahan
Lagi lagi hujan
Membawa kembali ingatan
Yang seharusnya tak dingat
Hujan masih sama
Namun rasanya kini sungguh berbeda
Kenangannya apalagi
Apakah kita masih sama ?
Apalagi kita
Kamu, aku, dia kini sungguh berbeda

Monday, June 20, 2016

Sendiri

Bagai daun yang terhempas dari rantingnya
Sungguh telah aku panjatkan doa kepada-Nya
Untuk menghilangkan rasa sakitnya
Rasa ini entah bagaimana rasanya
Bahkan bulan saja tak bisa meneranginya
Aku selalu memohon kepada-Nya
Mengharap Tuhan dapat menghilangkannya
Setidaknya rasa perihnya
Anginpun tak bisa menggambarkannya
Entah sampai kapan Tuhan memberikannya
Tetesan air mata ini entah tak terhitung jumlahnya
Hingga matahari saja tak bisa menghangatkannya
Aku hanya ingin memulihkannya
Setidaknya sebagiannya

Sunday, June 19, 2016

Maaf

Bagaimana bisa kembali jika mengingatnya saja sesak
Bagaimana bisa pindah jika melangkah saja tak sanggup
Bagaimana bisa bergerak jika diriku saja terpaku
Bagaimana bisa memaafkan jika dirimu saja tak lagi sama
Bagaimana bisa lupa jika lukanya saja terlalu terbuka
Bagaimana bisa tersenyum jika rahangku saja membeku
Bagaimana bisa menyapa jika melihatmu saja tak sanggup
Bagaimana bisa peduli jika hati telah terkoyak
Bagaimana bisa diam jika seluruh badan ini tak ingin melihatnya
Bagaimana bisa mencintai lagi jika sakit ini saja masih terasa
Bagaimana bisa dicintai jika perasaan ini tak lagi terasa
Bagaimana bisa bangkit jika sudah tenggelam
Bagaimana bisa berada di atas jika dasarnya saja sudah terlalu dalam

Friday, June 17, 2016

Dia

Bintang menjadi saksi sebuah perjanjian
Bagaimana awal pertemuan
Sebuah cinta yang tak lekang dimakan jaman
Namun, pertemuan itu berakhir dikegelapan
Dan menjadi ujung kehidupan
Sampailah pada perjanjian
Yang disampaikan penuh ketulusan
Disaksikan oleh ribuan awan
Di Aminkan langsung oleh Tuhan
Sugguh apakah dia membawa kehangatan ?
Benarkah kalian saling bergenggaman ?
Apakah kalian saling merindukan ?
Lalu bagaimana aku yang menunggu diujung jalan ?
Ditemani rembulan
Aku berharap ada keajaiban
Dibawah langit dengan kilauan
Aku menggantung sejuta harapan
Menempelkan setiap kesakitan
Untuk melanjutkan kehidupan
Andaikan ini semua hanya angan
Namun wahai, aku tau engkau sudah menemukan kebahagiaan
Cinta kalian sudah terukir bersama ridho Tuhan
Kamu sudah aku ikhlaskan
Demi dia yang mencintaimu karena Tuhan

Wednesday, June 15, 2016

Kamu

Aku riuh melihatmu dihadapku bersimpuh
Aku tergetar melihatmu disampingku mengaduh
Hatiku berteriak
Seakan ada dentuman dahsyat dikepalaku
Siapakah yang salah ?
Adakah yang tersakiti dilingkaran ini ?
Siapakah yang seharusnya mengalah ?
Bisakah diantara kita tidak ada yang mengalah ?
Wahai, aku diam karna aku mencintainya
Bahkan aku bisa marah karna tak ingin kehilangannya
Hai, kamu ! Taukah cinta ku ke kamu itu indah ?
Taukah jika wangimu saja selalu kuingat
Aku sedih bila kehilanganmu
Jadi siapa yang salah disini ?
Aku ? kamu ? Angin ? Bumi ? atau Hujan ?
Dalam doa aku merintih
Dalam doa aku mengaduh
Dan dalam doa aku memintamu.

Aku

Pada pagi hari engkau terbangun laksana bunga baru mekar
Malam hari engkau tertidur laksana pohon termakan usia
Wahai pernahkah merasakan setiap paginya dipenuhi oleh keceriaan
Lalu disetiap malamnya berisi ribuan jeritan ?
Pernahkah merasakan bahagia lebih dari apapun di paginya
Lalu menangis sejadi jadinya ketika malam ?
Pernahkah engkau lupa akan sakit, karna terlalu banyak mengalaminya ?
Pernahkah merasa hatimu bahkan jauh lebih tebal dari pada tembok ?
Wahai apakah ini yang dinamakan dengan bayar lunas ?
Apakah ini yang dinamakan kerja keras ?
Apakah ini tuntutan untuk menjadi yang sempurna ?
Pernahkah suatu hari engkau bercermin lalu melihat bayangannya tersenyum padahal engkau tidak bahagia sama sekali ?
Pernahkah engkau tertawa terpingkal pingkal lalu setelahnya menangis meraung raung ?
Bahkan sunyi malampun dikalahkan oleh sunyinya tangisan mu
Pernahkah engkau merasakan ngilu yang tak tergambarkan ?
Pernahkah engkau merasakan sakit hingga lupa telah bahagia seharian ?