Seperti peran pujangga mengukir tinta
Kata-kata bijak mengiringi langkahku
Terenyuh hingga saat ini untuk meminta
Pelarian waktu itu membom-bar-dir
Segala angkuh menolak setiap getir
Mereka bilang ini hanyalah petir
Tapi yang kurasa adalah cibir
Salah dalam tanah berbisik
Hey, kota hilang menerkam!
Jadikan ini semua berisik
Daun-daun kelabu mencoba merekam
Melihat meja berbincang pada bangku
Tembok mengeluhkan setiap cacian
Udara memastikan bahwa semua kaku
Air tak lagi seputih lautan kematian
-M_A-
*11.10.16*
No comments:
Post a Comment